MEMBANTU SI "MALAS" SEKOLAH

anak malas ke sekolah


Anak-anak yang "malas" sekolah umumnya memiliki pola kecemasan tertentu, bergantung pada usianya. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi rasa takut dan penyebab stres pada anak yang berhubungan dengan aktivitas sekolah.

  • Ajak anak mengenal lingkungan sekolahnya.
Lakukan beberapa waktu sebelum sekolah dimulai. Biarkan anak terbiasa dengan ruang kelas dan fasilitas sekolah lainnya serta mengenal para guru. Hal ini akan membuat anak tidak merasa berada di lingkungan yang asing saat memulai sekolah.

  • Jadilah motivator.
Tumbuhkan kesadaran anak untuk rajin bersekolah dengan berperan aktif dalam urusan pendidikan anak dan menunjukkan keinginan yang besar untuk belajar. Kenalkan bahwa sekolah memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk menuntut ilmu tapi anak juga akan memiliki banyak teman dan belajar bersosialisasi. Keterlibatan orangtua sejak masa prasekolah memberikan banyak dampak positif dalam pengembangan kemampuan anak.

  • Ajak anak bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler yang disukainya.
Hal ini akan memperluas lingkup pertemanannya sekaligus membangun kepercayaan diri bahwa dirinya memiliki kemampuan tertentu. Kegiatan ini juga akan membangun sifat bersaing yang dapat memicu semangat untuk belajar dengan giat.

  • Latih anak mengatasi situasi sulit di sekolah.
Minta anak untuk membayangkan situasi tertentu, lalu ajukan pertanyaan, seperti "menurut kamu apa yang akan terjadi kemudian?" atau "Bagaimana membuat keadaan menjadi lebih baik?"

  • Libatkan pihak sekolah untuk membantu mengatasi masalah.
Koordinasi yang baik antara orangtua dan sekolah akan memudahkan antisipasi terhadap penyebab gangguan pada anak di sekolah.

  • Berbagi pengalaman orangtua saat bersekolah.
Biarkan anak tahu bahwa orangtuanya juga pernah berada pada situasi yang sama dengannya. Dan jadilah pendengar yang baik saat anak mencurahkan permasalahan yang dialaminya di sekolah.

  • Berikan bantuan akademik.
Panggilkan guru privat atau daftarkan ke tempat bimbingan belajar untuk membantu meningkatkan kemampuan akademik anak. Perhatian dari pihak di luar keluarga dapat membuat perbedaan yang berarti, terutama jika menyangkut urusan akademik.

  • Belajar sambil liburan.
Isi masa liburan panjang dengan kegiatan yang fun dan edukatif, sehingga ketika kembali ke sekolah pelajaran yang diterima sebelumnya tidak hilang begitu saja. Jika perlu, lakukan kegiatan belajar di sela liburan anak sebagai tindakan preventif yang dapat mencegah timbulnya kemalasan anak untuk kembali ke sekolah.

  • Kembalikan rutinitas.
Minimal seminggu sebelum liburan panjang usai dan anak harus kembali ke sekolah, kembalikan rutinitas anak sesuai dengan jadwal sekolah, seperti bangun pagi.

  • Carikan bantuan profesional.
Jika semuan cara telah dicoba dan anak tetap bertahan dengan ketidaksukaannya pada sekolah, jangan ragu untuk datang kepada psikolog anak untuk mendapatkan bantuan.
Dan semoga beberapa masukan-masukan ini dapat membantu anda para orangtua dalam mengatasi permasalahan anak anda seputar aktifitas bersekolah.
 
















          
 

 


1 komentar:

Tipsnya bagus2 kok :) Tapi opsi yang "Ajak anak bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler yang disukainya." Zaman sekarang itu banyak anak yang tidak suka dengan ekstrakulkuler, apakah ada cara lain gan ? Nice post :)

Random Post