MERENCANAKAN PENDIDIKAN ANAK

RENCANA PENDIDIKAN ANAK


Merencanakan dan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak adalah kewajiban dan keinginan setiap orangtua. Namun, tak semua orangtua memiliki kesiapan dana untuk mendukung rencana pendidikan anak tersebut. Lantas bagaimana cara agar orangtua terbebas dari kecemasan soal biaya pendidikan?

MENGAPA PERLU DIPERSIAPKAN?

Penasihat keuangan Ahmad Gozali mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan biaya pendidikan harus mendapat perhatian ekstra. Pertama, biaya pendidikan yang terus melonjak akibat sistem pendidikan yang semakin canggih, misalnya dengan mengadopsi sistem atau metode belajar internasional. Kedua, orangtua tak bisa menunda jadwal pendidikan anak hingga uangnya cukup.

Idealnya, dana pendidikan sudah mulai dipikirkan serta disiapkan sejak perencanaan memiliki anak atau saat anak lahir. Mempersiapkan dana pendidikan juga bukan asal menabung, agar dana yang dikumpulkan dapat tepat guna.

PILIH TABUNGAN ATAU ASURANSI PENDIDIKAN?
Menurut Ahmad Gozali terdapat dua sumber dana pendidikan yang paling umum yaitu tabungan dan asuransi pendidikan. Walaupun memiliki tujuan yang sama, tapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Dan untuk menentukan mana yang lebih baik, perlu melihat mana yang lebih cocok untuk dijalankan.

TABUNGAN PENDIDIKAN

Adalah tabungan yang dirancang khusus di bank ketika nasabah menabung secara periodik dan otomatis ke dalam sebuah rekening yang diberi jangka waktu tertentu agar bisa sesuai dengan jadwal pendidikan anak sekolah. Karena dananya dikunci, biasanya bank akan menawarkan hasil investasi yang relatif lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.

Walaupun diberikan jangka waktu, orangtua bisa saja mencairkan tabungan tersebut sebelum jatuh tempo. Namun, tentunya sama seperti deposito, akan dikenakan penalti atas hal ini. Sebaiknya hal ini tidak dilakukan kecuali dalam keadaan darurat.

Selain sebagai sarana investasi, tabungan pendidikan juga dilengkapi dengan asuransi. Artinya, jika orangtua sebagai pencari nafkah meninggal dunia dan tidak bisa lagi menabung untuk biaya pendidikan anak, maka asuransi akan menggantikan setoran tabungan itu. Tanpa harus menabung lagi, biaya pendidikan anak-anak tetap terpenuhi.

ASURANSI PENDIDIKAN
Karena produk dasarnya asuransi, lebih tepatnya asuransi jiwa, asuransi pendidikan ini sebetulnya tidak berbeda jauh dengan produk asuransi jiwa lainnya, yaitu program yang akan memberikan keluarga manfaat jika terjadi resiko kematian. Manfaat yang diterima biasanya adalahsantunan dan hasil investasi untuk biaya pendidikan. Namun, jika tidak terjadi resiko kematian, asuransi akan memberikan sejumlah beasiswa pendidikan yang berasal dari investasi berupa premi yang sudah dibayarkan.

Sebagai produk asuransi, investasi ini tidak bisa dicairkan setiap saat. Investasi ini baru bisa dicairkan dengan dua kondisi. Pertama, apabila telah jatuh tempo, dan kedua jika terjadi resiko kematian. Jatuh temponya sendiri bisa diatur dan disesuaikan dengan jadwal pendidikan anak-anak, agar pas anak masuk sekolah, pas juga uangnya cair. Biasanya hasil investasi di asuransi pendidikan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan pendidikan. Namun tidak seperti tabungan, ia tidak bisa dihentikan di tengah jalan dan proses pencairannya lebih berbelit.

PRODUK INVESTASI LAIN
Bentuk investasi lain yang dapat menjadi alternatif mempersiapkan dana pendidikan adalah dengan berinvestasi ke dalam produk investasi surat berharga seperti reksadana, saham, atau dalam bentuk barang seperti emas, rumah, atau tanah.

Apapun produk investasi yang digunakan, pastikan produk investasi tersebut dirancang sedemikian rupa dengan mengutamakan kepentingan anak serta mampu memberikan manfaat tepat pada saat diperlukan. Dan pastikan investasi dilakukan secara rutin dan menjadi prioritas. Jangan berinvestasi dari uang sisa bulanan karena umumnya orangtua akan kesulitan menyisakan uang di akhir bulan. Jadi sisihkan terlebih dahulu dari penghasilan.

Sebagai tambahan, berikut 4 langkah untuk mempersiapkan dana pendidikan anak-anak Anda.
1. Tentukan target dana pendidikan yang dibutuhkan
Cari informasi biaya saat ini untuk masing-masing jenjang pendidikan (TK-Universitas). Lakukan dengan mempertimbangkan tiga hal. Pertama, dana yang harus dibayarkan berdasarkan karakteristik sekolah yang akan dipilih, seperti uang pangkal, sumbangan sekolah, dan uang SPP. Kedua, biaya penunjang pendidikan, seperti perlengkapan sekolah, seragam, dan buku pelajaran. ketiga, lokasi sekolah, seperti biaya transportasi.

Hitung biaya pendidikan tersebut pada saat anak mencapai usia masing-masing jenjang pendidikan. Kalikan dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan per tahun sampai anak masuk sekolah. Misalnya biaya masuk TK saat ini adalah Rp. 9 juta dan si kecil akan masuk TK 4 tahun lagi. Dengan asumsi rata-rata kenaikan biaya pendidikan per tahun 25 persen, 4 tahun lagi biaya masuk TK akan menjadi sekitar Rp. 17,5 juta.

2. Tetapkan cara pencapaian target biaya pendidikan
Lakukan setoran rutin bulanan ke suatu produk investasi. Misalnya menabung secara rutin ke tabungan biasa, tabungan pendidikan, deposito, asuransi pedidikan, atau investasi ke produk reksadana. Menabung atau melakukan investasi sekali saja di muka dengan dana tunai yang dimiliki saat ini.

3. Lindungi investasi dari resiko
Antisipasi hilangnya kemampuan orangtua untuk mendapatkan penghasilan dengan mengambil asuransi pendidikan atau tabungan pendidikan yang memiliki manfaat asuransi, sehingga jika terjadi resiko, pihak asuransi akan meneruskan persiapan dana pendidikan untuk anak.

4. Lakukan evaluasi dan revisi
Untuk memastikan agar target dana pendidikan yang diinginkan tercapai, evaluasi rencana keuangan yang telah dilakukan minimal setahun sekali. Hal ini akan membantu orangtua mengantisipasi kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian asumsi kenaikan biaya pendidikan yang digunakan sebelumnya. 
 

  




   

























































 

1 komentar:

Lauda said...

Wahwah keren gann...

Random Post