ASYIKNYA PACARAN DENGAN PRIA INDONESIA

Ada hal-hal yang mengasyikkan ketika pacaran dengan pria Indonesia, karena mereka datang dari berbagai suku. Nah, tinggal pilih, suku mana yang jadi idamanmu. Berikut pengakuan sejumlah teman-teman Facebook.

Para sahabat saya dari berbagai suku
PRIA Batak
"Pacarku yang dulu asli dari suku Batak. Kalau ngomong kenceng banget, hehe...kayak mau ngajak berantem aja. Tapi dia sangat terbuka, kalau ngomong apa adanya. Walaupun penampilannya garang, tapi hatinya lembut banget. Gampang ngerasa iba. Kadang kalau nonton film yang sedih, bisa juga loh dia netesin air mata. Dia juga senang main gitar dan menyanyikan lagu-lagu yang romantis buatku. Rasa setia kawannya tinggi dan mau berkorban buat bantu temen. Nggak heran kalau banyak banget temennya. Dia juga setia. Sayang kami harus pisah karena beda keyakinan." ini curhat Indira, seorang sekretaris sebuah perusahaan IT di Jakarta.

PRIA Sunda
"Aku pernah deket sama pria Sunda. Dia periang. Kalau bicara hati-hati dan selalu berusaha untuk tidak membuat orang lain tersinggung. Tenggang rasanya tinggi. Sikapnya sopan, tapi dia humoris juga. Dia tidak mau memaksakan kehendak, mau kompromi dan bisa menerima kalau aku memberi saran. Itu bukti bahwa dia bisa juga menghargai pendapat orang lain. Dia juga sayang sama keluarga." Ini penuturan Tammy Arinindya, seorang karyawati di perusahaan farmasi di Jakarta Selatan.  

PRIA Padang
"Pacar saya dari Padang, urang awak, hehe...saya sudah jadian sekitar satu setengah tahunan. Jadi sudah cukup hafal dengan sifatnya. Dia ulet dalam berbisnis dan sangat rinci dalam hal keuangan. Dia memikirkan masa depan jauh-jauh, dan rajin menabung untuk hal itu. Untuk urusan keuangan, dia selalu menerapkan skala prioritas, jadi gak sembarangan saja hura-hura. Tapi aku cocok dengan hal itu karena ini membuktikan bahwa dia peduli dengan masa depannya bersama keluarganya kelak. Dia memulai bisnis sejak masih kuliah di tingkat pertama, dan sekarang usahanya semakin berkembang. Dia gak malu kalau boncengin barang dagangannya waktu itu. Tapi sekarang dia sudah punya karyawan sendiri. Dia taat sama agama  dan menjunjung tinggi adat istiadat." ini bocoran Thelma yang bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta Utara.

PRIA Jawa
"Pacarku yang dari jawa itu sangat hormat pada orang tuaku. Dia sopan banget, tenggang rasanya tinggi. Kalau mau nolak sesuatu, dia agak-agak sungkan, hehe...Aku dulu agak kesel dengan sikapnya yang kurang terbuka, tapi akhirnya aku paham. Sesungguhnya dia ingin menyelesaikan masalahnya sendiri dan tidak mau membebani orang lain. Itu aku anggap sebagai sikap tanggug jawabnya yang besar sama orang yang dicintainya. Siapa lagi, kalau bukan aku, hehehe....Dia tidak gampang marah, tetapi kalau marah, wah itu berarti sudah sangat kelewatan. Soalnya dia orangnya sabar dan pengertian. Menyelesaikan masalah, selalu mencoba bijaksana, tidak grusa-grusu." Ini penuturan Putri yang sedang kuliah di semester 6 Universitas Gunadarma.. 

PRIA Madura 
"Sekarang ini aku lagi jalan sama pacarku yang asli bangkalan, Madura. Orangnya tegas, tidak bertele-tele. Cuma kalau sudah menyangkut pendirian masing-masing, nah, baru kelihatan kalau dia itu keras dan maunya aku ngikutin kemauannya. Agak sulit kalau kompromi sama dia. Tetapi kalau bisa bicara baik-baik dengan alasan yang masuk akal, dia kadang bisa memahami. Dia juga tak segan membela kehormatan keluarga dan harga dirinya. Mungkin sampai "bertarung" pun akan dijabanin, karena hal itu pernah terjadi. Tapi dia hormat pada orang yang lebih tua. Sama orang yang dikasihinya, dia setia, makanya aku juga sangat sayang sama dia." ini cerita Dina yang sudah 3 tahun pacaran dengan Yuskar.

PRIA Bali
"Ketika bertemu Wayan, aku sudah tahu dia orang Bali. Namanya kan sudah Bali banget, hehehe... Aku salut dengan ketaatannya pada adat dan agamanya, meski dia bertahun-tahun sekolah di luar negeri. Dalam keseharian dia agak manja, tetapi aku senang meladeninya dan tak keberatan, yah..namanya juga sama pacar hehe... Ia ramah dan pintar bergaul. Bisa menghargai keyakinan orang lain yang berbeda," Begitu penuturan Srimulyani, seorang guru tari, yang kini tinggal di Bandung.

PRIA Bugis
"aku baru saja married dengan Jaya, dia pria Bugis. Sejak masih pacaran, aku harus menuruti aturannya, di antaranya memberitahukan kemana aku pergi, dengan siapa dan untuk apa. Awalnya sih agak terganggu, tetapi lama-kelamaan aku paham itu karena dia peduli padaku dan karena sangat menyayangiku. Awal pacaran, agak sering berselisih pendapat, tapi akhirnya aku tahu, ada hal-hal yang harus aku hindari agar tidak membuatnya tersinggung. Dia dengan bangga memperkenalkan aku pada keluarganya. Mereka keluarga besar yang akrab dan hangat. Dan aku nyaman diantara mereka. Kalau punya pendirian, dia keras bertahan. Tetapi dibalik itu dia sangat sayang keluarga. Rasa setiakawannya tinggi dan sangat menghargai orang lain," ini catatan widya yang baru saja pulang berbulan madu. 

PRIA Manado
Grace, seorang model dari Surabaya, tengah menyusun acara pernikahannya yang akan dilangsungkan beberapa bulan lagi dengan David, seorang pengusaha muda dari Manado. "aku bahagia bisa bertemu David. Dia periang, hangat dan ceria. Pintar bergaul, temannya banyak. Dan aku dari dulu sering dibuat cemburu karena dia cepat akrab dengan wanita-wanita cantik yang ditemuinya saat kami menghadiri pesta. Mantannya juga banyak, hehehe... Beberapa kali kami pernah putus nyambung. Tetapi sering akhirnya dia balik lagi padaku. Dia selalu menghadiahi aku dengan barang-barang yang aku suka. Aku cocok dengan gaya hidupnya yang berkelas dan gaya busananya yang rapi dan mengutamakan kenyamanan. Itu kenapa aku merasa selangit saat dia melamarku."

PRIA Ambon
"Meskipun dia berkulit hitam, tetapi di mataku dia nampak macho. Apalagi kalau tersenyum, dia manis banget." Itu kalimat pertama yang diucapkan Renatha waktu menceritakan tunangannya, Jerry yang berdarah ambon. "Jerry tergolong temperamental. Adatnya keras, kata-katanya tegas dan garang. Kami bisa bertengkar kalau lagi beda pendapat. Tetapi itu karena sifatnya yang sangat terbuka, jadi nyeplos aja kata-katanya. Tidak ingat kalau itu bisa menyinggung perasaan orang lain. Tetapi biasanya kalau selesai berantem, ya baikan lagi seperti nggak pernah terjadi apa-apa. Tapi dia romantis. Sering menghadiahi aku dengan barang-barang yang bagus. Selama ini hubungan kami lancar. Aku happy bersama dia. Yang penting, jangan sampai menyenggol harga dirinya.         
 

  

  

3 komentar:

Ramdhani said...

old school faces on the pic

Artikelnya enak di baca gan. Sukses :)

di indonesia trnyata udh lgkap ya, tapi kok pria daerah ane ACEH gk di sebutin :(

Random Post